Perkembangan Teknologi Keselamatan Keamanan Mobil
#SafetyCar #KeamananMobil #KeselamatanMobil
Keselamatan Keamanan Mobil | Setiap produk otomotif pasti selalu di desain untuk keselamatan dan keamanan bagi manusia dan lingkungannya.
Seiring perkembangan jaman, keselamatan manusia dan lingkungan dan keamanan mobil menjadi hal pokok yang harus ada dalam sebuah mobil.
Perkembangan teknologi untuk keselamatan dan keamanan mobil atau motor pun terus berkembang.
Airbag penumpang belakang
Pemasangan airbag untuk pengemudi dan penumpang depan sepertinya sudah umum diterapkan manufaktur. Namun, untuk penumpang belakang, sedikit sekali yang mencurahkan perhatiannya. Saat ini ada mobil yang memiliki teknologi keselamatan penumpang belakang (rear window curtain shield airbag).
Airbag ini menggunakan sistem Supplemental Restraint System (SRS) untuk melindungi bagian belakang kepala penumpang baris kedua, sehingga dapat meminimalkan risiko cedera serius saat terjadinya tabrakan dari belakang.
Airbag ini akan mengembang dari bagian roof lining di atas jendela belakang dan membentuk tirai pelindung. Selain itu juga ada airbag untuk penumpang belakang yang dipasang di konsol tengah kursi belakang (rear-seat center airbag), untuk mencegah cedera serius benturan sesama penumpang.
Deteksi pejalan kaki dan pengendara sepeda
Belakangan ini telah dikembangkan teknologi Car 2X Communication. Teknologi ini diciptakan untuk menghindarkan mobil dari kemungkinan menabrak pejalan kaki atau pengendara sepeda yang berjalan di sela-sela mobil-mobil yang sedang terparkir.
Pencegahan terjadinya insiden kecelakaan mobil itu didapat melalui penerimaan data dan teknologi pelacakan, termasuk kerjasama sistem sensor antara kendaraan dan transponder yang hasilnya membuat pejalan kaki bisa teridentifikasi.
Sistem Car 2 X Communication menggunakan RFID (Radio Frequency Identification) yang di masa depan akan terintegrasi dengan tas sekolah, telepon mobil, atau tongkat berjalan.
Secara singkat cara kerjanya, mobil akan mengidentifikasi sinyal elektromagnet yang dipacarkan transponder pada frekuensi 2,4 GHz dan data tersebut diolah melalui tampilan visual, sehingga pengemudi mengetahui posisi pejalan kaki meskipun tidak terlihat.
Parkir pintar (active park assist)
Lexus dan Ford Motor Company termasuk perusahaan yang pertama kali mengaplikasikan teknologi parkir pintar ini.
Teknologi ini menggunakan sistem sensor ultrasonic dan electric power assisted steering (EPAS) untuk memposisikan secara otomatis kendaraan dengan cara mengkalkulasi dan mengoptimalkan sudut lingkar kemudi saat melakukan parkir paralel.
Pengemudi cukup menekan tombol Active Park Assist dan mobil bisa secara cepat, mudah, dan aman memarkir kendaraan tanpa perlu menyentuh lingkar kemudi. Tampilan visual atau audio akan memberitahukan pengendara terhadap jarak dengan mobil lain, obyek, atau orang.
Pengereman otomatis dan pre-crash
Ada teknologi otomotif untuk keselamatan yang disebut Collision Warning with Full Auto Brake (CWAB). Fitur terbaru ini akan mendeteksi posisi kendaraan di depan melalui radar dan sensor kamera, lalu akan memicu sistem pengereman secara otomatis, bila pengemudi tidak menyadari adanya potensi kecelakaan.
Jarak efektif dengan kendaraan lain yang bisa ditangkap radar dan kamera sekitar 150 m. Ketika jaraknya mendekat, sistem ini akan memberi peringatan kepada pengemudi. Bila pengemudi tidak merespon, maka CWAB secara otomatis akan mengerem kendaraan.
Ada juga teknologi otomotif yang dinamakan Front-side Pre-crash Safety System dan Pre-crash Seatback.
Teknologi ini mampu memprediksi secara akurat skenario akan terjadinya tabrakan dengan menggunakan gelombang radar yang dipancarkan secara diagonal ke kanan dan ke kiri kendaraan. Hal ini untuk mendeteksi kendaraan yang melaju kencang dari persimpangan jalan.
Pre-Crash system juga mengendalikan banyak hal, seperti pengatur sandaran kursi dan sabuk pengaman penumpang depan dan belakang.
Sistem ini juga akan menegakkan sandaran kursi agar airbag bisa memberikan perlindungan maksimal. Pre-Crash Intelligent Head restraint disiapkan untuk mengurangi risiko cidera leher akibat hentakan dari belakang.
Comments
Post a Comment