Kenali Mesin i-DSI Intelligent Dual Sequential Ignition
#Enginei-DSI #EngineSystem #Honda
Mesin i-DSI | Honda Jazz merupakan salah satu contoh mobil yang menggunakan mesin i-DSI. Seluk beluk kelebihan dan kekurangan mesin i-DSI bisa dirasakan ketika mengendarai Honda Jazz.
Mesin i-DSI (intelligent Dual Sequential Ignition) dirancang oleh Honda untuk mengejar efisiensi tinggi dan rendahnya emisi gas buang.
Untuk mengejar target itu, mesin i-DSI ini dibekali dengan rasio kompresi udara yang tinggi dibandingkan dengan mesin yang lain dikelasnya, yaitu 10,8:1.
Dengan rasio kompresi sebesar itu, mesin rentan mengalami knocking. Knocking adalah proses di mana udara dan bahan bakar secara spontan terbakar sebelum api dari pengapian (busi) mulai tiba.
Knocking mengakibatkan getaran mesin yang berlebihan, kebisingan, daya tahan, dan menghasilkan daya yang kecil.
Agar dapat menggunakan rasio kompresi tinggi tetapi tetap tidak terjadi knocking, Honda mengembangkan mesin dengan sistem i-DSI. Mesin sistem i-DSI mengontrol dua busi per-cylinder yang funsinya dapat mempercepat proses pembakaran dan menghindari knocking.
Mesin i-DSI memberikan torsi yang baik di semua rpm (Revolution Per Minute), efisiensi bahan bakar tinggi dan emisi yang bersih.
Cara kerja mesin sistem i-DSI adalah mengurangi waktu dari pembakaran yang terlalu dini. Untuk itu, i-DSI menempatkan dua busi dengan posisi diagonal berlawanan.
Posisi diagonal berlawanan dapat meminimalkan jarak awal terbakarnya bahan bakar sampai terbakar sempurna. i-DSI cukup menggunakan 8 klep atau 2 klep per cylinder.
Setiap busi mengeluarkan percikan api, salah satu bagian dari campuran udara dan bahan bakar akan terbakar.
Karena posisi busi berlawanan secara diagonal, maka dua bagian diagonal berlawanan satu demi satu campuran bahan bajar akan terbakar. Api mengembang dan bertemu di tengah dan akan terbakar dengan sempurna di waktu yang jauh lebih singkat.
Mesin i-DSI juga dilengkapi dengan Exhaust Gas Reciculator (EGR). Fitur EGR dalam mesin i-DSI ini bekerja untuk ini memasukkan kembali gas buang yang telah keluar dari ruang bakar untuk memanaskan udara baru yang masuk keruang bakar.
Sistem ini menyala hanya pada saat rpm tertentu dan kondisi berkendara tertentu untuk meningkatkan efisiensi dan performa. Teknologi EGR ini tak banyak dijumpai pada mesin sistem i-DSI.
Namun, mesin i-DSI hanya cukup dengan berputar pada rpm rendah untuk memindahkan transmisi, membawa beban besar bahkan melaju dijalan yang menanjak. Teknologi i-DSI ini hanya terdapat pada mesin Honda L series.
Bagi saya, mesin sistem i-DSI ini agak ribet. Setiap combusion chamber terdapat dua buah busi. Kondisi busi di setiap silinder, akan sangat berpengaruh terhadap kinerja mesin.
Selain itu, sensor dalam EGR juga butuh perawatan rutin. Harus rjin dan rutin perawatan berkala bagi pemilik mobil dengan mesin i-DSI.
Comments
Post a Comment