Karburator Injeksi, Lebih Irit Ramah Lingkungan
#MotorInjeksi #FuelInjection #KarburatorInjeksi
Karburator Injeksi | Kata bengkel langganan, kalau ingin motor agak bisa lari kenceng, suruh ganti karbu yang agak gede.
Itu pesan pak Dodot, bengkel pinggir jalan yang sering otak-atik motor saya waktu SMA dulu. Kalau sekarang, teknologi karburator telah menjadikannya lebih irit terhadap konsumsi BBM.
Karburator skep, karburator vakum, dan karburator injeksi atau fuel injection. Setahu saya, itulah perkembangan teknologi karburator yang ada. Biar lebih afdol, sebaiknya juga harus tahu seluk beluk karburator kendaraan yang di pakai.
Karburator merupakan part pencampur udara dengan BBM yang akan disemprotkan ke dalam ruang bakar mesin (pengkabutan). Jumlah BBM yang disemprotkan ditentukan oleh kevakuman barrel karburator.
Kevakuman ini tergantung besarnya volume silinder dan kecepatan putaran mesin. Semakin besar kevakuman, maka akan makin besar pula BBM yang terhisap masuk ke dalam ruang bakar.
Perlu diketahui, BBM yang terhisap ke ruang bakar, belum tentu semuanya terbakar. BBM yang tidak terbakar akan menimbulkan asap dan kerak pada kepala piston.
Injeksi atau fuel injection merupakan sistem pengontrol otomatis yang befungsi mengatur semprotan BBM ke ruang bakar agar efektif dan efisien.
Sistem injeksi dilengkapi sensor yang akan mengatur aliran udara dan pasokan BBM yang telah tercampur secara homogen sesuai kebutuhan dan keadaan mesin saat berjalan. Teknologi karbuarator injeksi memerlukan sensor dan sistem pengatur elektronika yang canggih.
Secara sepintas, perbedaan kaburator biasa dengan sistem injeksi terdapat pada mekanis pengontrolnya. Dengan sistem fuel injection, memungkinkan BBM yang masuk keruang bakar, terbakar secara sempurna.
Tidak ada BBM yang tidak terbakar. Karburator injeksi membuat tenaga yang dihasilkan mesin menjadi maksimal. Selain itu, emisi gas buang yang dihasilkan knalpot akan berkurang hingga ramah lingkungan.
Biasanya mesin motor atau mobil yang menggunakan sistem injeksi, butuh bengkel khusus untuk maintenace kendaraan. Tidak semua bengkel mempunyai alat dan bisa mengecek sistem injeksi. Tidak semua montir bisa melakukan service mesin injeksi.
Karburator injeksi membutuhkan alat khusus dalam perawatannya. Pengontrol sensor dalam karburator injeksi itu memakai sistem kendali elektronika yang rumit.
Sistem elektronika itu tergabung menjadi satu rangkaian dengan lainnya kedalam kotak hitam yang bernama ICU. Isi dari ICU itu terdapat IC Mikrokontroller.
Kembali lagi ke injeksi. Setahu saya, karburator injeksi itu lebih baik dari karburator biasa. Lebih irit BBM dan ramah lingkungan.
Comments
Post a Comment